A.Pendahuluan
Studi matan hadis adalah salah satu bentuk peneletian hadis yang dilakukan terhadap teks atau materi hadis Nabi SAW. Dalam studi matan, menurut Muhammad Tahir al-Jawabi, keshahihan suatu matan hadis dinilai dari perbandingan yang dilakukan terhadap matan hadis tersebut, seperti perbandingan hadis dengan al-Qur’an, perbandingan hadis dengan hadis, perbandingan hadis dengan peristiwa dan kenyataan sejarah, perbandingan hadis dengan nalar atau rasio, dan dengan yang lainnya.
Pemahaman terhadap hadis-hadis Nabi SAW, harus dilakukan secara benar dan komprehensif. Jika tidak, maka sangat mungkin sekali melahirkan pemahaman yang ekstrim dan radikal atau bisa juga sebaliknya, liberal. Dalam hal ini Ahlusunnah tentunya harus dapat berdiri di tengah-tengah, antara yang ekstrim dan liberal dalam memahami sabda-sabda Nabi SAW. Ahlusunnah harus mampu menjaga nilai-nilai yang terkandung dalam hadis-hadis Nabi SAW, agar senantiasa sesuai dengan ruh ajaran Islam yang rahmatan lil ‘alamain dan selalu mempertimbangkan aspek-aspek Maqasid al-Shariah.
Dalam sebuah hadis Nabi SAW tidak jarang pula sebuah makna yang mengandung kiasan atau yang biasa disebut dengan majas. Oleh karena itu, setiap hadis harus ditafsirkan tidak hanya secara kontekstual saja, tetapi harus melibatkan semua aspek agar didapatkan pemaknaan hadis yang sesuai. Seperti hadis Bukhari No. 4974 yang mengandung kiasan atau majas yang berbunyi “Usus orang mukmin berbeda dengan usus orang kafir”
Jika diartikan secara kontekstual saja, maka makna sesungguhnya dari hadis tersebut tidak akan tersampaikan. Dilihat dari anatomi tubuh setiap manusia, usus setiap orang memiliki kesamaan dan tidak ada pembeda antara usus orang mukmin maupun orang kafir. Disinilah perlunya menafsirkan hadis dengan berbagai aspek, sehingga tidak akan terjadi kesalahan penafsiran maupun pemahaman.
B.Pembahasan
1.Kritik Sanad
Kritik sanad dilakukan untuk menguji validasi jaringan sanad dalam suatu hadis. Kritik sanad merupakan kritik ekstern. Sebagai bagian dari naqd al-hadits, naqd as-sanad merupakan ilmu yang secara spesifik memfokuskan bahasan dan penelitian pada keberadaan para periwayat atau transmitter hadis. Dalam disiplin ilmu kritik hadis dikenal dua metode; kritik ekstern (an-naqd al-khariji) dan kritik intern (an-naqd ad-dakhili). Maksud dari kritik ekstern ialah kritik sanad.
Berdasarkan pada terminologi kritik yang digunakan dalam ilmu hadis, secara sederhana dapat dipahami bahwa penyeleksian ditekankan pada aspek sanadnya. Sehingga dari kajian tersebut melahirkan istilah shahih al-isnad dan dha’if al-isnad. Istilah pertama, mengandung arti bahwa seluruh jajaran perawi dalam suatu hadis berkualitas shahih, disamping juga adanya kebersambungan sanad, serta terbebas dari kerancuan (syadz) dan cacat (‘illat). Sedangkan istilah kedua,mengacu kepada pemahaman bahwa salah satu atau beberapa jajaran periwayatnya berkualitas dha’if, atau bisa jadi karena tidak memenuhi kriteria kesahihan isinya. Berikut adalah hadis Bukhari No. 4974:
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ وَاقِدِ بْنِ مُحَمَّدٍ، عَنْ نَافِعٍ، قَالَ: كَانَ ابْنُ عُمَرَ، لاَ يَأْكُلُ حَتَّى يُؤْتَى بِمِسْكِينٍ يَأْكُلُ مَعَهُ، فَأَدْخَلْتُ رَجُلًا يَأْكُلُ مَعَهُ فَأَكَلَ كَثِيرًا، فَقَالَ: يَا نَافِعُ، لاَ تُدْخِلْ هَذَا عَلَيَّ، سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «المُؤْمِنُ يَأْكُلُ فِي مِعًى وَاحِدٍ، وَالكَافِرُ يَأْكُلُ فِي سَبْعَةِ أَمْعَاءٍ»
Artinya: "Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada kami Abdush Shamad telah menceritakan kepada kami Syu’bah dari Waqid bin Muhammad dari Nafi’ ia berkata; Biasanya Ibnu Umar tidak makan hingga datang kepadanya seorang miskin lalu makan bersamanya. Maka aku pun memasukkan seorang laki-laki untuk makan bersamanya, lalu laki-laki itu makan banyak, maka ia pun berkata, “Wahai Nafi’, jangan kamu masukkan orang ini. Sesungguhnya aku telah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ‘Seorang mukmin itu makan dengan satu usus, sedangkan orang kafir makan dengan tujuh usus."
Silahkan anda bisa mengunduh file pdf dengan klik tombol dibawah ini.
>> Download <<
No comments:
Write commentsSilahkan berkomentar demi untuk membangun web kami ke yang lebih baik. Terimakasih telah berkunjung.